Senin, 17 Maret 2014

Refleksi Pembelajaran Minggu Ke-4
Business Model Innovation

Setelah belajar mengenai cara berpikir efektual pada minggu ke-3, pada minggu ke-4 ini berlanjut untuk mempelajari tentang Business Model Innovation, dimana pola pikir secara efektual sangat diperlukan dalam mempelajari, memahami dan menjalankan sebuah inovasi model bisnis. 
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Business Model Innovation disini ada tiga kata kunci yang harus difahami yaitu Business Model, Business Model Innovation, dan kata Innovation itu sendiri.
Business Model 
Apa itu sebuah business model atau model bisnis itu? Saya dan sebagian rekan-rekan mungkin bertanya-tanya mengenai model bisnis ini. Model Bisnis adalah sebuah cara untuk membuat sebuah konsep dan untuk memahami sebuah organisasi bisnis sebagai sebuah sistem yang tentunya memiliki komponen-komponen pembentuknya.

Untuk memahami sebuah organisasi bisnis, model bisnis akan membantu seorang entrepreneur untuk mengetahui dan membuat kebijakan didalam organisasinya tentang 8 hal berikut ini:
  1. Apa nilai-nilai yang akan dikembangkan dalam sebuah organisasi bisnis.
  2. Siapa yang akan melayani dan siapa yang akan dilayani pada sebuah organisasi bisnis.
  3. Apa yang membedakan antara organisasi bisnis satu dengan yang lainnya.
  4. Sumber daya apa yang sebuah organisasi bisnis ini bergantung padanya.
  5. Jaringan atau network yang penting bagi organisasi bisnis.
  6. Melalui jalur apa organisasi bisnis ini akan mendistribusikan nilai-nilai yang dikembangkannya.
  7. Bagaimana oragnisasi bisnis dapat menghasilkan pendapatan.
  8. Apa yang menjadi biaya-biaya utama pada sebuah oragnisasi bisnis.
Business Model Innovation
Inonasi model bisnis bukan sekedar tentang merubah atau memperbaiki apa yang ditawarkan oleh sebuah organisasi bisnis. Inovasi model bisnis adalah tentang mengkaji kembali sebuah organisasi bisnis secara keseluruhan yang akan menggambarkan tentang siapa kita, bagimana kita bekerja, dengan siapa kita berkolaborasi, nilai-nilai apa yang kita kembangkan, bagiamana kita menangkap nilai-nilai tersebut, dan bagaimana keberlangsungan bisnis kita.
Dengan melakukan inovasi model bisnis ini seorang entrepreneur dapat mahir berpikir secara ambidextrous yaitu cara berpikir yang memanfaatkan bisnis model yang ada saat ini tetapi pada saat yang bersamaan melakukan pencarian model bisnis alternatif. Dengan berpikir ambidextrous ini entrepreneur dapat bersikap dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada dunia bisnis atau bisnis mereka akan mati secara cepat atau perlahan-lahan. Jadi seorang entreprenur harus selalu mengeksploitasi dan mengeksplorasi bisnisnya secara kontinyu.

Inovasi
Inovasi seperti yang pernah dipelajari pada materi-materi terdahulu adalah sebuah kreatifitas yang dapat diterima pasar. Pada saat sekarang ini, inovasi banyak diartikan secara sempit dan kehilangan makna sebenarnya. Inovasi selalu dikaitkan dengan sebuah produk atau sebuah penemuan terkait langsung dengan sebuah produk. Larry Keeley dalam bukunya Ten Types of Innovation, the discipline of building breakthroughs, menjelaskan bahwa:
  1. Innovation is Not Invention: bahwa inovasi itu bukanlah sebuah penemuan, walaupun inovasi itu mungkin dapat melibatkan sebuah penemuan, tetapi membutuhkan banyak hal lain juga-termasuk pemahaman yang mendalam mengenai apakah pelanggan membutuhkan atau menginginkan penemuan tersebut, bagaimana Anda dapat bekerja dengan mitra lain untuk menyampaikan penemuan itu, dan bagaimana penemuan itu akan dibiayai untuk penelitian lanjutannya.
  2. Innovations Have to Earn Their Keep: bahwa inovasi itu harus dapat menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan, sederhananya: inovasi harus kembali ke nilai-nilai yang Anda atau perusahaan Anda kembangkan, jika Anda ingin memiliki hak istimewa terhadap inovasi anda tersebut dikemudian hari. Kelangsungan hidup dari sebuah inovasi didefinisikan dengan dua kriteria yaitu: inovasi tersebut harus mampu menopang dirinya sendiri dan dapat mengembalikan biaya atas modal yang dikeluarkan.
  3. Very Little Is Truly New in Innovation: artinya sangat sedikit sebenarnya yang disebut sebuah inovasi, seperti apa yang diungkapkan oleh ahli biologi Francesco Redi bahwa setiap makhluk hidup adalah berasal dari makhluk hidup juga. Sangat sering kita gagal dalam mengapresiasi atas inovasi-inovasi yang didasarkan atas kemajuan-kemajuan pekerjaan yang telah kita dilakukan sebelumnya. Inovasi tidak harus sesuatu yang baru di dunia atau hanya untuk pasar atau industri tertentu.
  4. Think Beyond Products: berpikir tidak hanya masalah produk saja, tetapi hal-hal yang mempengaruhi keberadaan dan keberlanjutan sebuah produk.

Inovasi adalah penciptaan sebuah penawaran yang layak. Inovasi membutuhkan sebuah kemampuan identifikasi terhadap masalah-masalah yang terjadi dan mengkajinya secara sistematis untuk dapat menghasilkan solusi yang elegan.


Peter M. Drucker mengemukakan ada lima prinsip inovasi, yaitu:
  1. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka, artinya suatu inovasi hanya dapat terjadi jika kita memiliki kemampuan analisis;
  2. Inovasi sifatnya konseptual dan perseptual, yang bermula dari suatu keinginan untuk menciptakan suatu yang baru dan dapat dimengerti oleh masyarakat;
  3.  Inovasi haruslah bersifat simple dan terfokus, artinya harus sederhana dan terarah;
  4. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil, artinya tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide yang sangat besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau suatu kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya;
  5. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. inovasi selalu diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari suatu perubahan yang diperlukan.

7 Sumber Peluang Menurut Peter Drucker


Ada 7 sumber peluang yang bisa kita ambil menurut pakar manajemen kaliber dunia, alm. Peter Drucker. Tujuh sumber ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu berasal dari dalam (internal) dan luar (external). 
Dari dalam, kita bisa temukan 4 sumber. Sumber-sumber internal yang bisa ditemukan ialah sebagai berikut.
 1. Hal yang tidak diharapkan 
Kita selalu bisa melihat celah peluang dari kejadian-kejadian yang tidak terduga. Keberhasilan yang tidak diharapkan bisa menjadi kejutan yang positif, melegakan dan memotivasi untuk bekerja lebih keras. Di sisi lain, kegagalan yang terjadi tanpa ada antisipasi sebelumnya juga akan memberikan kita pelajaran yang mahal dan berharga tentang bagaimana harus mengantisipasinya di masa datang. Peristiwa-peristiwa lain yang terjadi di luar lingkungan kita juga memberikan peluang yang tak kalah berharganya. 

2. Ketidaksesuaian
Banyak peluang yang bisa kita manfaatkan dari kesenjangan yang bisa ditemukan antara kenyataan dan ekspektasi/ harapan. Sebuah bisnis bisa didirikan dengan tujuan untuk berusaha mengubah keadaan yang ada menjadi lebih mendekati harapan. 

3. Inovasi yang berdasarkan kebutuhan
Kebutuhan merupakan ibu dari segala penemuan. Pepatah ini tampaknya berlaku sepanjang waktu. Adanya ketidakcukupan dalam proses bisnis yang dianggap angin lalu dan diterima orang kebanyakan dengan begitu saja justru bisa menjadi peluang emas yang sangat menguntungkan.
4. Perubahan dalam struktur industri atau struktur pasar
Ada begitu banyak perubahan yang terjadi di sekitar kita. Perubahan-perubahan tersebut bisa jadi begitu konkret atau hanya bisa diketahui oleh sebagian orang yang jeli dan berpengalaman.
Sementara itu, 3 sumber peluang lainnya yang datang dari luar bisa dijelaskan sebagai berikut.
5. Perubahan kependudukan
Dinamika yang terjadi dalam masyarakat dunia bisa saling mempengaruhi satu sama lain. Peristiwa-peristiwa seperti peperangan, konflik, perpindahan penduduk dalam jumlah besar, perkembangan dunia medis yang luar biasa bisa menjadi hal-hal yang memicu perubahan dramatis dalam kehidupan umat manusia secara umum. 

6. Perubahan persepsi
Persepsi masyarakat dunia bisa berubah-ubah seiring waktu. Biasanya jika seorang tokoh atau suatu organisasi berpengaruh di dunia mengeluarkan pendapatnya dan tersiar secara luas, tidak mustahil bisa terjadi perubahan persepsi. Di dunia modern, aspek superfisial/ permukaan seperti fashion atau tren berbusana juga bisa berkontribusi dalam terjadinya perubahan dalam ekonomi suatu negara bahkan dunia. 

7. Perubahan kesadaran
Contoh yang paling nyata ialah kesadaran umat manusia tentang makin pentingnya kepedulian lingkungan hidup. Perubahan kesadaran dalam pemikiran dan gaya hidup ini bisa disebabkan oleh perkembangan baru dalam dunia pengetahuan. Seiring dengan makin banyaknya penelitian ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademisi dan lembaga riset, dunia pengetahuan terus membuat perubahan dalam wajah peradaban manusia.

Ten Types of Innovation
Seperti yang telah diulas diatas, selain apa yang telah disampaikan oleh Peter Drucker, disini akan dibahas lebih lanjut mengenai Ten Types of Innovation seperti apa yang ditulis oleh Larry Keeley. 10 Tipe Inovasi ini dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu:
  1. Kategori Configuration atau Konfigurasi: dimana kategori konfigurasi ini terkait dengan hal-hal internal sebuah organisasi bisnis. Kategori ini terdiri dari: Profit Model, Network, Structure, dan Process
  2. Kategori Offering atau Penawaran: kategori ini terkait dengan apa yang ditawarkan oleh sebuah organisasi bisnis. Kategori ini terdiri dari: Product Performance dan Product System.
  3. Kategori Experience atau Pengalaman: kategori ini terkait dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan hal yang terkait langsung atau tidak langsung dengan pelanggan. Kategori ini terdiri dari: Service, Channel, Brand, dan Customer Engagement.


Profit Model (Bagaimana Sebuah Bisnis Menghasilkan Uang)
Cara mengidentifikasi potensi inovasi Profit Model: 
Apakah perusahaan menghasilkan uang dengan cara yang berbeda dari pesaing atau norma-norma industri (misalnya, menjual jasa ketika orang lain menjual produk)? 
Apakah margin (margin kotor) secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan para pesaing? Apakah ada perbedaan substansial dalam biaya variabel dan biaya tetap? 
Apakah ada perbedaan yang menarik antara yang menggunakan penawaran/produk dan siapa yang akan membayar untuk itu? Apakah perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan dari konstituen yang berbeda? 
Apakah bisnis menghasilkan uang dengan cepat? Apakah kebutuhan modal kerja rendah (atau bahkan tidak diperlukan sama sekali)?

Network (Bagaimana Berhubungan dengan Entitas Bisnis Lain Untuk Menciptakan Nilai-Nilai)
Bagaimana untuk menemukan inovasi Jaringan potensial: 
Apakah perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain atau kolaborator yang tak terduga sebelumnya untuk mengembangkan penawaran baru yang mendorong pergeseran dari bisnis seperti biasanya? 
Sebaliknya, apakah perusahaan memungkinkan menerima penawaran dari perusahaan lain dengan meminjamkan jalur distribusi, proses, merek, atau aset unik lainnya yang mereka miliki? 
Apakah perusahaan membentuk kemitraan yang tidak biasa-misalnya, dengan perusahaan-perusahaan yang tampaknya tidak berhubungan dengan bisnis saat ini, atau dengan pesaing? 
Apakah perusahaan berkolaborasi dengan pemasok dan atau pelanggan untuk mengembangkan, menguji, atau memasarkan produk baru?

Structure (Bagaimana Mengatur dan Menyelaraskan Bakat dan Aset yang dimiliki)
Bagaimana untuk menemukan inovasi Struktur potensial: 
Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang unik atau tidak biasa? 
Apakah perusahaan dikenal untuk dan mempunyai spesialisasi terbaik di bidang atau fungsi tertentu (misalnya, pemasaran atau ilmu material)? 
Apakah perusahaan menggunakan perangkat keras dengan cara yang sangat berbeda dari pesaing-misalnya, standardisasi yang tidak biasa atau keragaman mesin atau peralatan lainnya?

Process (Bagaimana menggunakan keahlian dan keunggulan metode kerja yang dimiliki)
Cara mengidentifikasi inovasi Proses potensial: 
Apakah perusahaan memiliki ketrampilan, produk, layanan, dan platform yang unik dalam proses kerjanya? 
Apakah biaya variabel perusahaan atau modal kerja secara substansial lebih rendah daripada pesaing atau bila dibandingkan dengan norma industri? 
Apakah perusahaan memiliki sejumlah paten pada teknologi tertentu.

Product Performance (Bagaimana Mengembangkan perbedaan Fitur dan atau Fungsi sebuah produk)
Cara mengidentifikasi potensi inovasi Performa Produk: 
Apakah perusahaan menghasilkan produk yang superior secara khusus yang mendominasi pangsa pasar atau mendapatkan premi yang cukup besar? 
Apakah produk perusahaan memiliki fitur unik dan fungsionalitas yang memikat pelanggan? 
Sebaliknya, adalah produk perusahaan lebih sederhana dan lebih mudah digunakan daripada pesaing? 
Apakah produk mempunyai gaya yang unik atau fokus pada pangsa pasar tertentu dan atau pengguna khusus?

Product System (Bagaimana  memebuat Produk dan Layanan pelengkap) 
Cara mengidentifikasi potensi inovasi Sistem Produk: 
Apakah perusahaan membuat beberapa produk yang berhubungan dengan satu sama lain dengan cara yang unik? 
Apakah perusahaan lain menciptakan produk yang berinteraksi dengan produk kita atau bahkan bergantung pada produk kita untuk berfungsi? 
Apakah perusahaan menawarkan produk dan layanan yang berbeda yang juga dapat diintegrasikan atau dibeli sebagai sebuah paket produk?

Service (Bagaimana Mendukung dan Memperkuat Nilai Penawaran)
Bagaimana untuk menemukan inovasi Layanan potensial: 
Apakah pelanggan menyambut hangat tentang interaksi mereka dengan perusahaan-terutama kasus di mana ketika ada terjadi kesalahan dan perusahaan entah bagaimana membuat segalanya dengan benar? 
Apakah perusahaan memberikan jaminan yang menarik, jaminan, atau sesuatu yang meyakinan lainnya pada penawarannya? 
Apakah perusahaan membuat website, customer support line, atau metode lain yang khusus pada fitur produk tambahan atau aplikasi atau yang membuat produk lebih mudah untuk digunakan atau menggunakan layanannya? 
Apakah ada sebuah komunitas yang baik yang menggunakan jasa, membantu pelanggan yang sepaham terhubung satu sama lainnya, atau tempat untuk meningkatkan pengalaman mereka?

Channel (Bagaimana Mendistribusikan Penawaran kepada Pelanggan dan Pengguna)
Bagaimana untuk menemukan inovasi Saluran potensial: 
Apakah perusahaan memberikan penawaran kepada pelanggan dan pengguna dengan cara yang tak lazim seperti apa yang biasa dilakukan dalam industri? 
Apakah pelanggan memberitahu orang lain tentang interaksi mereka yang mengesankan terhadap perusahaan? 
Apakah perusahaan menggunakan jalur distribusi pelenkap yang berbeda misalnya, perusahaan menampilkan produk di gerai ritel tetapi mengirimkan produk perusahaan melalui jalur pengiriman langsung atau secara virtual? 
Apakah pihak lain termasuk mitra, pelanggan, dan bahkan pembantu pesaing membantu menjualkan produk atau penawaran perusahaan? 

Brand (Bagaimana Mewakilkan Bisnis, Produk, dan Penawaran) 
Bagaimana untuk menemukan inovasi Merek potensial: 
Apakah perusahaan memiliki identitas yang berbeda atau identitas yang jelas dibandingkan dengan para pesaingnya? 
Adalah produk/layanan merek perusahaan digunakan oleh mitra-termasuk perusahaan pemasok, pelanggan, atau bahkan pesaing? 
Apakah pelanggan perusahaan dan pengguna melihat diri mereka sebagai bagian dari komunitas yang berbeda ketika menggunakan merek produk? 
Apakah perusahaan memperluas merek produk ke beragam bisnis, atau menggunakan merek untuk mendorong kepada sebuah integrasi dan konektivitas di seluruh layanan atau produk?

Customer Engagement (Bagaimana mendorong interaksi yang menarik)
Bagaimana untuk menemukan inovasi keterlibatan pelanggan potensial: 
Apakah perusahaan menjadikan sesuatu yang sulit atau kompleks dan membuatnya mudah bagi pengguna untuk menggunakannya dan menjadikan mereka mahir menggunakannya? 
Apakah produk/layanan perusahaan mengisi kehidupan dan mempengaruhi identitas penggunanya? 
Apakah produk/layanan perusahaan memberikan identitas yang unik, status, atau rasa pengakuan kepada pengguna? 
Apakah pelanggan berbicara tentang bagaimana produk atau jasa telah menjadi bagian dari kehidupan mereka?

Uraian diatas adalah penjelasan singkat mengenai 10 Tipe Inovasi, sebuah penggambaran yang sangat aplikatif dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan sebuah organisasi bisnis tidak hanya dalam hal produk dan layanannya saja tetapi hampir semua sisi nilai-nilai yang ada didalam perusahaan. 

Blue Ocean Strategy
Berbicara mengenai nilai-nilai yang dikembangkan dalam sebuah organisasi bisnis, ada sebuah buku lagi yang dapat menjadi acuan atau sumber metode dalam mengembangkan nilai-nilai tersebut. Buku tersebut adalah Blue Ocean Strategy, yang ditulis oleh W. Chan Kim dan RenĂ©e Mauborgne. Pada buku ini dibahas mengenai strategi bisnis dalam membuat pasar baru dimana akhirnya berkompetisi pada pasar yang baru tersebut tidak relevan lagi. Strategi bisnis ini dilakukan dengan cara membuat inovasi-inovasi terhadap nilai-nilai yang dikembangkan oleh perusahaan.

Value Innovation
Inovasi nilai dibuat di daerah di mana kegiatan perusahaan secara menguntungkan mempengaruhi struktur biaya dan tetapi masalah nilai-nilai yang diinginkan oleh pembeli dapat ditingkatkan. Penghematan biaya yang dibuat dengan menghilangkan dan mengurangi faktor-faktor dimana sebuah industri bersaing. Nilai-nilai yang diinginkan oleh Pembeli ditingkatkan dengan cara meningkatkan dan menciptakan elemen pelengkap pada produk/layanan yang ditawarkan. Seiring dengan waktu, biaya lebih lanjut dapat dikurangi  sebagai akibat dari volume penjualan yang semakin tinggi yang akan menghasilkan keunggulan nilai-nilai baru dari sebuah produk/layanan perusahaan.

Red Ocean versus Blue Ocean Strategy
Dalam strategi samudra merah, terjadinya diferensiasi biaya-biaya karena perusahaan saling bersaing dengan prinsip-prinsip dan metode-metode kerja yang sama baiknya. Di sini, pilihan strategis bagi perusahaan adalah dengan melakukan baik itu diferensiasi biaya atau menekan biaya serendah mungkin. Di dalam dunia rekonstruksionis, tujuan strategis sebuah institusi adalah untuk menciptakan aturan terbaik atau strategi metode kerja baru dengan keluar dari tatanan nilai value-cost-trade off (situasi di mana hubungan antara biaya menyebabkan biaya lainnya meningkat ketika salah satu biaya diturunkandan dengan demikian memungkinkan menciptakan sebuah pasar baru tanpa persaingan yang dikenal dengan pasar samudra biru.

Enam Prinsip Blue Ocean Strategy
Ada enam prinsip dari strategi samudra biru yang dibagi menjadi dua kategori yaitu prinsip dalam memformulasikan atau merumuskan strategi, sedangkan yang lain adalah prinsip dalam mengevaluasi dari strategi yang telah dijalankan. Prinsip-prinsip ini menekankan pada pengelolaan risiko yang baik pada setiap tahapan dan lini dari sebuah oragnisasi bisnis. Dengan prinsip-prinsip strategi ini diharapkan sebuah institusi bisnis dapat meraih kesuksesannya tanpa harus bersaing dengan ketat.

Strategy Canvas
Canvas Stategi adalah satu cara untuk mendiagnosa dan sebuah rencana kerangka kerja yang dapat menarik benang merah untuk strategi bisnis samudra biru. Dengan canvas strategi ini dapat dilihat kegiatan-kegiatan yang terjadi pada pasar yang sudah ada. Dan dapat memberikan gambaran tentang dimana persaingan-persaingan yang terjadi, tentang faktor-faktor pada sebuah industri dimana terjadi persaingan yang ketat dalam hal produk, layanan, dan distribusi. Dan apa yang telah didapatkan oleh customer dengan adanya persaingan ini. 

Four Action Framework
Kerangka Aksi berikut untuk sebuah teknik untuk membantu keluar dari pola value-cost-trade off (situasi di mana hubungan antara biaya menyebabkan biaya lainnya meningkat ketika salah satu biaya diturunkan). Faktor-faktor apa saja yang dapat dikurangi dan dihilangkan, serta faktor-faktor apa saja yang dapat ditingkatkan melebih standar-standar industri yang sudah ada dan dibuat yang belum pernah ditawarkan di pasar.



Eliminate/Reduce/Raise/Create Grid
















Four Steps of Visualizing Strategy
Empat langkah strategi visualisasi dibangun di atas enam jalur untuk menciptakan strategi samudra biru dan melibatkan banyak stimulasi visual untuk membuka dan membangkitkan kreativitas. Keempat langkah termasuk kebangkitan visual, eksplorasi visual, strategi visual yang dapat diterima, dan komunikasi visual.

Three Tiers of Noncustomers
Ada tiga tingkatan nonkonsumen yang bisa diubah menjadi pelanggan. Mereka berada dalam jarak yang relatif dari pasar Anda. Tingkat pertama pelanggan yang paling tidak membeli produk/penawaran sebuah industri karena kebutuhan. Tingkat kedua nonkonsumen adalah yang menolak untuk menggunakan produk/penawaran industri Anda. Tingkat ketiga adalah nonkonsumen yang jauh dari pasar dan yang tidak pernah memikirkan produk/penawaran Anda sebagai pilihan.

Sequence of Blue Ocean Strategy
Suatu bagian penting dari strategi samudra biru adalah untuk "membuat urutan strategis yang tepat." Urutan ini mengilustrasikan dan memvalidasi ide-ide strategi samudra biru untuk memastikan kelayakan secara komersial. Hal ini dapat mengurangi risiko model bisnis yang dikembangkan. Dalam model ini, potensi ide samudra biru harus melewati urutan-urutan dari utilitas pembeli, harga, biaya, dan adopsi. Pada setiap langkah hanya ada dua pilihan: jawaban "ya", dalam hal ide dapat lolos ke langkah berikutnya, atau "tidak". Jika ide tidak dapat diterima pada setiap titik, perusahaan dapat mengevaluasi kembali ide tersebut atau memikirkan ide baru sampai Anda mendapatkan jawaban ya.








Buyer Experience Cycle



Uraian diatas sedikit menjelaskan tentang prinsip strategi samudra biru (blue ocean strategy) yang dengan prinsip-prinsip strategi samudra biru tersebut dapat dielaborasi lebih lanjut atau dikombinasikan dengan pengetahuan tentang inovasi-inovasi lainnya. 
Dengan mengetahui cara-cara dan metode-metode dalam melakukan sebuah inovasi untuk sebuah organisasi bisnis diharapkan sebuah organisasi bisnis dapat berkembang tidak hanya pada produk atau layanan yang ditawarkan semata tetapi nilai-nilai lainnya yang terkait langsung atau tidak langsung dengan produk atau layanan tersebut.

Untuk melakukan inovasi model bisnis ini tentunya tidak dapat kita lakukan seorang diri, perlu rekan, teman, atau partner yang dapat membantu dalam merumuskan formula yang tepat kepada usaha atau bisnis yang dijalankan. Atau ada pegawai atau karyawan kita yang dapat diajak untuk berdiskusi tentang pengembangan usaha kearah yang lebih maju. Bapak Denny Bernardus mengungkapkan karakter seorang intrapreneur bintang, dimana mungkin intrapreneur ini ada didalam usaha yang kita jalankan dan diberdayakan untuk secara bersama mengembangkan bisnis yang sedang dikerjakan. 
Apa itu intrapreneur bintang?  
Intrapreneur adalah seorang yang berada dalam sebuah organisasi bisnis yang mempunyai karakter-karakter entrepreneurship. Walaupun ia adalah seorang karyawan yang digaji oleh pemilik perusahaan, tetapi keberadaannya sangat membantu dengan karakter-karakter yang baik. Karakter tersebut adalah Pola Pikir yang Konstruktif, Pola Sikap yang Positif, dan Pola Tindak yang Produktif. Intrapreneur ini jika berinteraksi dengan seorang entrepreneur, dia akan menjadi teman berpikir yang baik, menjadi lawan bicara yang aktif, dan menjadi mitra dalam bertindak. Dengan adanya intrapreneur-intrapreneur dalam bisnis yang dijalankan, maka seorang entrepreneur sangat-sangat terbantu dalam mengelola usaha. Tentunya para intrapreneur ini harus dihargai dengan layak untuk dapat terjadinya hubungan kerja yang positif.

Demikian pelajaran yang saya dapatkan pada minggu ke-4 ini, apa yang saya tulis dan paparkan, banyak kesalahan baik dalam memahaminya ataupun mempersepsikannya, untuk itu saya sangat mengharapkan saran dan masukan, diskusi yang berkelanjutan tentang apa yang telah saya paparkan diatas...
Dengan pelajaran ini saya berharap usaha yang saya jalankan dapat lebih terarah, fokus dalam setiap faktor yang mempengaruhi usaha, sehingga risiko-risiko yang akan timbul pada setiap tindakan dapat terukur atau dapat dieliminasi..

Bekasi, 17 Maret 2014







Tidak ada komentar:

Posting Komentar